Perubahan Layanan Damri di Mulai dari Royal Class

Keseriusan jajaran Perum DAMRI untuk melayani pelanggan dengan pelayanan terbaik mulai diuji oleh Direksi BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan itu. Sepuluh unit bus kelas Super Eksekutif yang diberi nama Royal Class secara resmi diluncurkan Kamis, (21/12/12) di halaman parkir Stasiun Gambir. Bus-bus ini melayani rute Gambir – Bandar Lampung. “Untuk pertama kalinya kami memiliki bus kelas Super Eksekutif untuk armada Antar Kota Antar Provinsi setelah sekian lama. Ini harus benar-benar dijaga oleh seluruh jajaran, karena kami ingin pelayanan kepada penumpang menjadi prioritas,” kata Direktur Utama Perum DAMRI, Agus S. Subrata, dalam sambutannya saat upacara peluncuran.



Sepuluh unit bus DAMRI berwarna dasar merah bersuspensi udara ini memang beda dari bus-bus DAMRI yang pernah ada. Bersama ‘saudara kembarnya’ bus Angkutan Pemadu Moda Bogor – Bandara Soekarno-Hatta, bus-bus Royal Class itu, menurut Agus, menjadi contoh wujud keseriusan DAMRI memperbaiki pelayanan. DAMRI sebagai perusahaan milik negara, kerap dikenal sebagai angkutan rakyat, yang identik dengan kelas ekonomi dan kelas patas AC, meski di tahun 1990-an pernah memiliki armada bus kelas eksekutif.

Rute Angkutan Pemadu Moda dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta ke beberapa titik di Jabodetabek serta Gambir – Bandar Lampung merupakan andalan pendapatan Perum DAMRI. Dari sisi pelayanan keduanya juga banyak diminati pelanggan. Agus berharap dengan peluncuran bus-bus yang baru dengan kelas baru pula, jajaran DAMRI segera diiringi dengan perbaikan pelayanan pada penumpang di semua rute. Pelayanan dan kepercayaan penumpang/pelanggan adalah ujung tombak dalam bisnis jasa transportasi. Ketika terabaikan, dua hal itu pula yang bisa meruntuhkan. Wajar jika Agus mewanti-wanti jajarannya untuk serius memperhatikan pelayanan. Dia juga menekankan, pentingnya perawatan armada agar pelayanan tetap terjaga.

Adapun bus Royal Class untuk Gambir – Bandar Lampung, memiliki fasilitas yang sama dengan bus Angkutan Pemadu Moda Bogor – Bandara Soekarno-Hatta yang diresmikan kemarin. Beberapa fasilitas standar bus kelas premium ada pada Royal Class. Pintu Penumatik di depan dan belakang, mengingatkan kita pada bus-bus eksekutif dan super eksekutif di era 1990-an. Kapasitas angkut bus hanya untuk 21 penumpang dengan konfigurasi kursi dua banjar di kanan dan satu banjar di kiri yang dilengkapi selimut. Setiap sandaran tangan, tersedia lubang untuk menempatkan botol minuman atau gelas. Lebarnya kursi penumpang dan rak bagasi di dalam kabin penumpang yang dibuat tertutup menghadirkan suasana seperti duduk dalam pesawat kelas bisnis.

Selain perangkat audio-visual yang terpasang sebagai sarana hiburan di perjalanan, penumpang juga bisa menyalurkan hobi menyanyi dengan perangkat karaoke yang tersedia di dalam bus. Bagi yang sedang dalam perjalanan bisnis, fasilitas internet nirkabel atau WiFi juga memungkinkan komunikasi internet untuk kepentingan bisnis. Tersedia stop kontak di dalam bagasi atas di kabin penumpang sebagai pendukung kebutuhan listrik alat-alat elektronik penumpang.


Fasilitas lain yang cukup memanjakan penumpang adalah mini bar yang menyediakan penyeduh kopi sebagai minuman hangat teman perjalanan. Mini bar itu berada di ruang khusus merokok di bagian belakang bus. Meski di dalam bus tersedia 23 kursi, tiket yang dijual hanya untuk 21 penumpang. Dua kursi di bagian belakang tepat disamping toilet, di ruang merokok, hanya untuk penumpang yang ingin merokok selama perjalanan.

Bus ber-chassis Mercedes-Benz OH-1626 berkapasitas 21 penumpang. Pemilihan chassis dengan jenis spaceframe itu memungkinkan bagasi penumpang yang tersedia cukup lapang. Sangat pas untuk bus yang melayani rute antar pulau. Seperti diketahui, salah satu karakter penumpang antar pulau adalah barang bawaan yang cukup banyak.

Peresmian beroperasinya DAMRI Royal Classternyata cukup mengejutkan penumpang yang memesan tiket untuk jam keberangkatan 09.35. sebagian besar mereka yang berangkat pagi itu membeli tiket Rp. 120 ribu untuk bus kelas eksekutif. Saat melapor ke loket keberangkatan mereka langsung diarahkan petugas oleh ke bus Royal Class bertarif Rp. 165 ribu yang terparkir tepat di sisi ruang tunggu. “Wah gak mengira bisa merasakan bus seperti ini,” kata Nurhayati.

Nurhayati yang mengaku sering menggunakan jasa DAMRI untuk menempuh perjalanan ke Bandar Lampung. Dia tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Tiket yang dibeli suaminya sepekan lalu itu untuk perjalanannya bersama bersama suami, putri dan seorang cucunya mendatangkan keberuntungan. Tak hanya mencicipi bus kelas satu milik DAMRI tetapi juga mendapatkan suvenir, salah satunya miniatur bus yang mereka naiki.

Peresmian bus Royal Class sendiri ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Dewan Pengawas Perum DAMRI, Cucuk Suryo Suprojo. Sebelumnya, Dirut Perum DAMRI Agus S. Subrata secara bergiliran dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono memecah kendi. Pristono menyambut baik peresmian rute baru itu. “Lokasi pemberangkatan yang strategis, yang memudahkan pengguna kereta dan bus sekaligus pesawat (di Gambir ini) menjadi modal untuk DAMRI. Saya kira DAMRI bisa menghadirkan pelayanan yang baik pada penumpang,” katanya

0 Response to "Perubahan Layanan Damri di Mulai dari Royal Class"

Posting Komentar