Tarif Trans Mebidang Rp6.000-Rp7.000


PT DAMRI selaku pengelola Trans Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang) menetapkan besaran tarif bus Trans Mebidang, yakni dari Binjai ke Medan sebesar Rp6.000. 

Sementara dari Medan ke Deliserdang sebesar Rp7.000 per orang. General Manager PT DAMRI Medan, Yul Maphilindo, menyebutkan, besaran tarif tersebut berdasarkan hasil rapat pembahasan tarif bersama jajaran Dinas Perhubungan Sumut, Dishub daerah terkait, dan Organisasi Angkutan Daerah (Organda) terkait. Besaran tarif itu, sebelumnya sudah diperhitungkan dan disesuaikan biaya operasional dan load factor. 



“Sebenarnya ini terlalu murah. Kami pun tidak terlalu mengambil keuntungan. Tapi kalau dibuat terlalu tinggi juga tidak ada nanti penumpangnya. Sebab, tujuan angkutan massal ini melayani masyarakat dan menguraikemacetan,” ucapnya. Makanya, sambung dia, pemerintah dalam hal ini harus memikirkan bagaimana caranya penumpang yang naik angkutan Trans Mebidang bisa maksimal. 

Selain itu, karena program ini program pemerintah seharusnya sudah kewajiban pemerintah juga memberikan subsidi kepada PT DAMRI selaku pengelola angkutan massal. Paling tidak, subsidi yang diberikan dapat menutupi biaya operasional. “Kami hanya pengelolanya saja, melayani masyarakat untuk mewujudkan program pemerintah. Paling tidak ada subsidi yang diberikan. 


Kalau tidak, kami kesulitan juga. Belum tentu penumpangnya banyak. Apalagi, masyarakat di Medan ini berbeda dengan masyarakat di Jakarta. Kalau di Jakarta, mau duduk, berdiri yang penting cepat sampai. Kalau di sini, jarang yang mau berdiri,” tuturnya. Dia mengatakan, pada dasarnya siap mengoperasionalkan 30 unit bus Trans Mebidang yang dihibahkan pemerintah pusat itu. 





Selain sudah melengkapi semua surat-surat kendaraan, juga sudah memasang plat nomor kendaraan. Bahkan, DAMRI juga sudah memberikan pelatihan dan pendidikan kepada 30 sopir yang akan melayani bus Trans Mebidang nantinya. “Surat-surat kendaraan sudah beres, BK-nya sudah dipasang, KIR-nya juga sudah. Pengemudinya sudah ada, dan sudah kami berikan pendidikan dan pelatihan ke Tegal, Jawa Tengah. 

Sebab, memang harus di sana pelatihannya selama tujuh pekan. Intinya, semuanya sudah siap dan kami siap mengoperasionalkan. Tinggal operasional saja,” kata Yul Maphilindo, kemarin. Yul mengungkapkan, belum dapat memastikan kapan bus Trans Mebidang dioperasionalkan. “Memang yang belum selesai itu urusannya bukan lagi di DAMRI, tapi sudah ke ranah Pemprovsu. 

Katanya SK tarif yang belum ditandatangani gubsu. Kalau tidak bisa Gubsu, masih ada wakil atau sekda. Kami maunya cepat. Tapi ini bukan ranah kami, kami menunggu Dishub provinsi saja,” ujarnya. Mengenai apakah Trans Mebidang akan mengganggu trayek angkutan umum seperti yang ditakutkan Organda, Yul menampiknya. Pasalnya, rute yang akan dilewati Trans Mebidang merupakan rute yang sebelumnya dilewati bus DAMRI. 

“Sebelum ada Trans Mebidang, bus DAMRI sudah lewat jalur yang juga dilewati Trans nanti. Dari Binjai ke Medan, Medan ke Lubukpakam. Jadi, mana mungkin mengganggu. Bedanya, kalau dulu DAMRI sekarang sudah berganti Trans. Sementara bus lama akan ditarik,” tandasnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Sumut, Anthoni Siahaan, mengaku, operasional Trans Mebidang tertunda karena masih ada urusan yang belum diselesaikan. 

“Kami maunya cepat. Harapannya pun segera bisa dioperasionalkan supaya masyarakat bisa cepat juga menikmati pelayanan angkutan massal yang diprogramkan pemerintah ini,” ujarnya. Namun, ketika ditanya kapan kepastian waktu beroperasinya, Anthony tidak dapat memastikannya. “Saya tidak bisa pastikan kapan tanggal dan bulannya. Namun, harapannya bisa tahun ini juga,” tandasnya.

Eko agustyo fb

0 Response to "Tarif Trans Mebidang Rp6.000-Rp7.000"

Posting Komentar