Perusahaan Otobus (PO) DAMRI atau Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia berdiri sejak 1943. Hingga kini, operator bus milik BUMN ini sudah menyediakan ratusan rute di dalam dan luar negeri dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk semakin memanjakan penggunanya, DAMRI menghadirkan beragam kelas, mulai dari kelas ekonomi non-AC, ekonomi AC, bisnis, eksekutif, dan royal dengan kualitas pelayanan terbaik. Atas dedikasinya melayani masyarakat, DAMRI berhasil meraih penghargaan bintang lima dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
DAMRI, atau singkatan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia, merupakan Perusahaan Otobus (PO) yang telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Selain itu, DAMRI telah menjadi salah satu operator bus tepercaya di dalam dan luar negeri selama mengabdi lebih dari 70 tahun. Melihat sejarahnya, perusahaan milik BUMN ini terbentuk pada era penjajahan Jepang pada 1943. Saat itu, pemerintahan Jepang membentuk dua usaha transportasi berbayar, yakni Jawa Unyu Zigyosha untuk melayani angkutan barang dan Zidosha Sokyoku untuk melayani angkutan penumpang. Dalam layanannya, Jawa Unyu Zigyosha menggunakan gerobak yang ditarik sepasang lembu dan truk, sementara Zidosha Sokyoku menggunakan bus. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, kedua usaha transportasi tersebut dinasionalisasi dan dikelola oleh Jawatan Perhubungan (kini Kementerian Perhubungan). Nama Jawa Unyu Zigyosha kemudian diubah menjadi Djawatan Pengangkoetan, sedangkan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkoetan Darat. Kedua perusahaan ini akhirnya digabung pada 25 November 1946 menjadi DAMRI. Sejak itulah DAMRI terus mengalami transformasi. DAMRI pernah menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) pada 1961. Ketika BPUPN dihapus pada 1965, DAMRI berubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Dalam perkembangan selanjutnya, DAMRI menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada 1984. Status tersebut kemudian disempurnakan dengan PP No. 31 Tahun 2002. Hingga saat ini, perusahaan angkutan berpelat merah ini mampu bertahan dari gempuran persaingan perusahaan transportasi darat. Berkantor pusat di Jalan Matraman Raya No. 25, Jakarta Timur, DAMRI masih menjadi alat akomodasi dan pengangkutan penumpang dan barang favorit sebagian besar masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan DAMRI membukukan pendapatan di atas Rp1 triliun pada 2013. Tak hanya itu, perusahaan ini pun banyak mencetak prestasi lain. Di antaranya adalah meraih sertifikat ISO 9001:2015 untuk pertama kali, penghargaan Wahana Adhiguna 2017 dari Kementerian Perhubungan, penghargaan terbaik kedua keselamatan transportasi 2016 dari Kementerian Perhubungan, penghargaan dari Menteri Perhubungan sebagai penyelenggara angkutan Lebaran tahun 2017 dengan tema “Mudik Bareng Mudik Guyub”, penghargaan dari Garuda Indonesia terhadap pelayanan Perum DAMRI di delapan embarkasi haji, dan masih banyak lainnya. Armada DAMRI juga telah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah mencapai hampir 3.000 unit. Adapun segmen layanan utamanya mencakup bus angkutan kota, angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), angkutan antarlintas batas negara, angkutan pemadu moda (angkutan bandara), angkutan pariwisata (charter), dan angkutan logistik. Tak hanya itu, DAMRI sebagai BUMN tidak hanya mencari keuntungan bisnis dalam menjalankan bisnis angkutannya. Perusahaan ini juga mempunyai peran sosial di sejumlah rute terisolir di Tanah Air sebagai angkutan penugasan pemerintah (perintis). Misi mulia ini merupakan tugas dari negara dalam rangka menyediakan angkutan darat untuk memudahkan mobilitas warga dan arus logistik di wilayah pelosok. Maka itu, DAMRI selalu menerapkan budaya smart motivation, integrity, learning, dan enthusiasm agar terus dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan para penumpangnya. Perum ini pun memiliki pengemudi sesuai standar dan dengan rutin melakukan peremajaan armada. Karenanya, Perum DAMRI juga dapat terus menggerakkan roda usahanya, bahkan mampu memberikan kesejahteraan bagi karyawannya.
DAMRI, atau singkatan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia, merupakan Perusahaan Otobus (PO) yang telah menjadi bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Selain itu, DAMRI telah menjadi salah satu operator bus tepercaya di dalam dan luar negeri selama mengabdi lebih dari 70 tahun. Melihat sejarahnya, perusahaan milik BUMN ini terbentuk pada era penjajahan Jepang pada 1943. Saat itu, pemerintahan Jepang membentuk dua usaha transportasi berbayar, yakni Jawa Unyu Zigyosha untuk melayani angkutan barang dan Zidosha Sokyoku untuk melayani angkutan penumpang. Dalam layanannya, Jawa Unyu Zigyosha menggunakan gerobak yang ditarik sepasang lembu dan truk, sementara Zidosha Sokyoku menggunakan bus. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, kedua usaha transportasi tersebut dinasionalisasi dan dikelola oleh Jawatan Perhubungan (kini Kementerian Perhubungan). Nama Jawa Unyu Zigyosha kemudian diubah menjadi Djawatan Pengangkoetan, sedangkan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkoetan Darat. Kedua perusahaan ini akhirnya digabung pada 25 November 1946 menjadi DAMRI. Sejak itulah DAMRI terus mengalami transformasi. DAMRI pernah menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN) pada 1961. Ketika BPUPN dihapus pada 1965, DAMRI berubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Dalam perkembangan selanjutnya, DAMRI menjadi Perusahaan Umum (Perum) pada 1984. Status tersebut kemudian disempurnakan dengan PP No. 31 Tahun 2002. Hingga saat ini, perusahaan angkutan berpelat merah ini mampu bertahan dari gempuran persaingan perusahaan transportasi darat. Berkantor pusat di Jalan Matraman Raya No. 25, Jakarta Timur, DAMRI masih menjadi alat akomodasi dan pengangkutan penumpang dan barang favorit sebagian besar masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan DAMRI membukukan pendapatan di atas Rp1 triliun pada 2013. Tak hanya itu, perusahaan ini pun banyak mencetak prestasi lain. Di antaranya adalah meraih sertifikat ISO 9001:2015 untuk pertama kali, penghargaan Wahana Adhiguna 2017 dari Kementerian Perhubungan, penghargaan terbaik kedua keselamatan transportasi 2016 dari Kementerian Perhubungan, penghargaan dari Menteri Perhubungan sebagai penyelenggara angkutan Lebaran tahun 2017 dengan tema “Mudik Bareng Mudik Guyub”, penghargaan dari Garuda Indonesia terhadap pelayanan Perum DAMRI di delapan embarkasi haji, dan masih banyak lainnya. Armada DAMRI juga telah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah mencapai hampir 3.000 unit. Adapun segmen layanan utamanya mencakup bus angkutan kota, angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), angkutan antarlintas batas negara, angkutan pemadu moda (angkutan bandara), angkutan pariwisata (charter), dan angkutan logistik. Tak hanya itu, DAMRI sebagai BUMN tidak hanya mencari keuntungan bisnis dalam menjalankan bisnis angkutannya. Perusahaan ini juga mempunyai peran sosial di sejumlah rute terisolir di Tanah Air sebagai angkutan penugasan pemerintah (perintis). Misi mulia ini merupakan tugas dari negara dalam rangka menyediakan angkutan darat untuk memudahkan mobilitas warga dan arus logistik di wilayah pelosok. Maka itu, DAMRI selalu menerapkan budaya smart motivation, integrity, learning, dan enthusiasm agar terus dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan para penumpangnya. Perum ini pun memiliki pengemudi sesuai standar dan dengan rutin melakukan peremajaan armada. Karenanya, Perum DAMRI juga dapat terus menggerakkan roda usahanya, bahkan mampu memberikan kesejahteraan bagi karyawannya.
0 Response to "Pengetahuan Umum Tentang Bus DAMRI"
Posting Komentar