Setelah meluncurkan aplikasi mobile di Jakarta pada awal tahun ini, layanan ojek profesional, Go-Jek melalui akun Twitter resminya mengumumkan ekspansi ke pulau dewata Bali.
Saat disinggung mengenai alasan memilih Bali sebagai kota kedua, Nadiem Makarim selaku founder Go-Jek menjelaskan kepada Tech in Asia bahwa ekspansi ini dilakukan untuk memenuhi banyaknya permintaan pengguna yang disampaikan melalui media sosial. Menurut Nadiem, turis lokal khususnya dari Jakarta yang berlibur ke Bali menjadi target pasar Go-Jek. Selain itu, Nadiem berharap layanan kurir yang disediakan Go-Jek dapat membantu mengurangi kemacetan yang kadang terjadi di Bali.
Menurut pengamatan saya, penggunaan layanan ojek di Bali bisa dibilang tidak terlalu signifikan. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, pemerintah kota Denpasar telah menyediakan layanan transportasi umum bernama Trans SARBAGITA. Bus ini melayani sebagian jalur-jalur utama dan pariwisata di kota Denpasar. Tarif bus tersebut pun sangat murah, yakni Rp 2.500 untuk pelajar dan Rp 3.500 untuk penumpang umum. Bahkan angkutan pengumpan Trans SARBAGITA bisa dinikmati secara cuma-cuma di beberapa wilayah Denpasar. Kedua, sudah ada jalan tol dan under pass yang menjadi solusi kemacetan di Bali beberapa tahun belakangan. Ketiga, layanan taksi khususnya Bluebird, masih menjadi pilihan. Keempat, layanan penyewaan sepeda motor di Bali yang biasa digunakan oleh para turis sudah sangat menjamur di pulau ini.
Faktor-faktor tersebut bisa menjadi pemicu kurangnya minat orang untuk menggunakan layanan ojek di kawasan ini. Bagaimanapun, layanan kurir yang disediakan Go-Jek bisa menjadi nilai tambah untuk menarik hati pengguna. Go-Jek mengklaim sudah menyiapkan 300 armada ojek di pulau dewata. Sedangkan untuk Jakarta, Go-Jek telah memiliki 2.200 armada. Selain Go-Jek, layanan taksi premium Uber juga mengumumkan ekspansi ke Bali bulan lalu.
0 Response to "kini Go-Jek resmi ekspansi ke Bali"
Posting Komentar